DARI DESA — Sebuah lompatan besar bagi ekonomi desa terjadi di Kabupaten Serang. Sebanyak 326 desa resmi mendirikan Koperasi Merah Putih, sebuah inisiatif kolaboratif antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk menggerakkan roda ekonomi rakyat dari desa.
Acara peresmian berlangsung meriah di Lapangan Alun-Alun Serang, dihadiri oleh Wakil Gubernur Banten Pandji Tirtayasa, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto, Menteri Koperasi & UKM, serta Menteri Sosial. Puncak acara ditandai dengan penyerahan simbolis akta notaris kepada perwakilan dari 29 kecamatan.
“Desa adalah benteng ekonomi bangsa. Koperasi adalah jantungnya,” ujar Wakil Gubernur Pandji dalam sambutannya.
Koperasi Merah Putih: Bukan Sekadar Lembaga Keuangan
Lebih dari sekadar tempat simpan pinjam, Koperasi Merah Putih didesain menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat desa. Fungsi koperasi akan meliputi:
- Perdagangan hasil pertanian
- Pengelolaan usaha mikro
- Edukasi keuangan berbasis komunitas
Koperasi ini akan dikelola oleh tim desa dan dibimbing langsung oleh Dinas Koperasi tingkat kabupaten dan provinsi.
Dukungan Sosial dan Modal Usaha
Dalam kesempatan itu, pemerintah juga menyerahkan berbagai bentuk dukungan sosial, antara lain:
- Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi ribuan warga koperasi
- Beasiswa JKM (Jaminan Kematian) untuk anak-anak dari keluarga prasejahtera
- Paket bantuan modal usaha untuk anggota koperasi pemula
Menteri Desa PDTT Yandri Susanto menyebut bahwa program ini merupakan model pembangunan ekonomi desa berbasis kelembagaan, yang akan direplikasi secara nasional.
“Koperasi Merah Putih bukan hanya instrumen ekonomi, tapi simbol solidaritas dan kemandirian masyarakat desa,” ujarnya.
Antusiasme Warga: “Kami Kini Punya Harapan Baru”
Warga desa menyambut program ini dengan penuh semangat. Nurhayati (43), ibu rumah tangga dari Desa Tambak, mengaku baru kali ini merasa benar-benar diberdayakan.
“Kami bisa menabung bersama, belanja bahan pokok lebih murah, dan mulai usaha kecil. Ini sangat membantu ibu-ibu seperti saya,” ungkapnya dengan antusias.
Koperasi Merah Putih menjadi bukti bahwa pembangunan ekonomi desa tak melulu soal infrastruktur, tapi juga kelembagaan dan pemberdayaan sosial. Jika dikelola dengan profesional dan partisipatif, koperasi bisa menjadi benteng ekonomi rakyat yang tangguh dan berkelanjutan.***