Lampung Tengah – Pelatihan Aparatur Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa melalui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) tahun 2023 di Provinsi Lampung memang telah resmi ditutup pada (12/11/2023). Gegap gempita, riang gembira masih nampak tersungging manis di ujung bibir para punggawa ajang ini. Ditjen Bina Pemdes Kemendagri, Konsultan P3PD, Dinas PMDT Provinsi Lampung, Para Pelatih, Event Organizer, Penceramah, dan peserta dari 1.256 desa yang terhimpun 11 angkatan dengan jumlah total 146 kelas telah menorehkan “catatan khusus” tentang desa dan pemerintahan desa pada setiap ujung kamar dan ruang pertemuan di hotel-hotel ibu kota provinsi.
“Catatan Khusus” tentang desa tentunya adalah semangat kolektif pemerintah desa, Badan Permusyawaran Desa dan seluruh pegiat Lembaga kemsyarakatan desa untuk sama-sama menjaga “Marwah Berdesa” denga berkomitmen mengawal agar senantiasa semua lini belanja desa benar-benar bisa berkualitas dan memberikan kemanfaatan demi terwujudnya desa yang berkemajuan, mandiri, dan Sejahtera. “Catatan Khusus” ini tentunya bukan sekedar mimpi atau seloro belaka, Namun Lebih dari itu. “Catatan Khusus” ini adalah “ASA” logis dari sebuah cita-cita membangun Indonesia dari Desa.
Tepatnya hari Rabu sampai Sabtu, 08-11 November 2023, Saya selaku Behavioral Change Specialist P3PD RMC 6 Provinsi Lampung sengaja melakukan perjalanan di kabupaten lampung Tengah untuk menyapa Kembali para alumni peserta pelatihan yang berasal dari dua kampung, yaitu : Kampung Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai dan Kampung Wates Kecamatan Bumi Ratu Nuban.
Terlalu berlebihan memang jika kehadiran saya di dua kampung ini disebut akan melakukan “Analisa Dampak Pelatihan”, karena para alumni pelatihan Kembali ke kampung halaman pun belum seumur purnanya “nifas”. Ya, paling tidak suatu dampak baru bisa kita lihat paling pendek seperti habisnya masa iddah (tiga sampai empat bulan). Maka, lebih tepatnya istilah “Menyapa” Saya anggap lebih tepat digunakan untuk Kembali mengingatkan menorehkan “catatan khusus” tentang desa dan pemerintahan desa.
Sapaan pertama tertuju pada sosok Inovatif dalam Pembangunan dan pelayanan publik di desa. Beliau adalah Bapak Slamet Sutopo, Kepala Kampung Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai. Lewat guratan garis tangannya tiga tahun terakhir Kampung Bandar Agung menjadi Kampung Bergengsi di mata supra desa dan ataupun Masyarakat Kampung.
Beberapa saat yang lalu Kampung Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai terpilih menjadi peserta pelatihan Badan Permusyawaratan Desa P3PD Kemendagri tahun 2023.
Dalam obrolan santai dengan Pakde Topo sebutan akrab Slamet Sutopo, Kepala Kampung Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai menyampaikan bahwa pelatihan yang dilakukan oleh Kementrian dalam Negeri melalui Program P3PD adalah terobosan yang menguntungkan Kampung atau Desa.
“Walaupun hanya empat hari pelaksanaan, kami sebagai utusan kampung mempunyai wawasan tambahan terkait pengelolaan pemerintahan kampung”. Pungkas Pakde Topo.
Sebagai Alumni Peserta Pelatihan tematik Mbah Topo mengucapkan rasa terimakasih atas keikutsertaan pada pelatihan tahun 2023 ini. Menurutnya, saaat ini beberapa materi penting yang sedang ditindaklanjuti adalah penguatan Kembali Mekanisme Penyusunan Peraturan Kampung dan juga harmonisasi hubungan pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Kampung (BPK).
Begitu Pula, Ketika Sapaan berikutnya Saya tujukan kepada Kepala Kampung Muda yang baru terpilih 1.2 tahun yang lalu. Yaitu Bapak Deni Apriyanto, Kepala Kampung Wates Kecamatan Bumi Ratu Nuban yang juga alumni Pelatihan PAD P3PD Provinsi Lampung tahun 2023 beberapa waktu lalu.
Menurut Deni Apriyanto, pelatihan yang dia ikuti mampu memberikan Perubahan pengetahuan dan sikap paska pelatihan pada pesertanya.
“Dari sisi perencanaan misalnya, saat ini, Ketua Tim Penggerak PKK Kampung Wates Kecamatan Bumi Ratu Nuban sudah mulai membuat perencanaan usulan kegiatan PKK tahun 2024 yang bukan saja permintaan kegiatan, namun sudah dilengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB)”. Terang Kakam Muda ini.
Berlandas pada manfaat yang diterima, Sebagai Kepala Kampung Muda dan baru terpilih, Deni Apriyanto berharap akan terus mendapatkan pelatihan P3PD di tahun berikutnya.
“Kami berharap tahun depan akan ada pelatihan lagi, dan kami bisa diundang lagi dengan tema pelatihan yang berbeda.” Pinta Deni lagi.
Sementara sebagai bahan masukan, Mbah Topo,Kepala Kampung Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai berharap ke depan dalam pelatihan tematik sebaiknya ada mix peserta dari masing-masing kampung.
“Empat peserta dari kampung agar tidak menjadi satu kelas. Hal ini dilakukan dengan dasar agar semakin banyak informasi dan tukar pengetahuan terkait pelaksanaan pemerintahan di masing-masing desa atau kampung”. Harap Sutopo.
Beragam reaksi dan aksi paska mengikuti Pelatihan Aparatur Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa melalui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) tahun 2023 tentunya akan banyak didapatkan Ketika kita menyapa para alumninya. Paling tidak sebagai bagian penutup tulisan ini, saya mencoba menggarisbawahi rasa para alumni, bahwa Pelatihan yang dilakukan oleh Kementrian Dalam Negeri melalui P3PD ini memberikan banyak manfaat bagi Pementahan Desa, dan Pengurus Kelembagaan Desa dalam mewujudkan Desa yang Berkemajuan, Mandiri dan Sejahtera. (Riza Lampung)
Pernah dimuat pada https://p3pdbcslampung.wordpress.com/2023/11/14/menyapa-dampak-pelatihan-p3pd-bagi-para-alumni/
