
Depok Rejo- Tidak terasa, empat bulan berlalu Pelatihan Aparatur Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa melalui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) tahun 2023 di Provinsi Lampung paska resmi ditutup pada Bulan November tahun lalu.
Masih terngiang getar suara semangat dari semua pelaku hajatan ini. Mulai dari Ditjen Bina Pemdes Kemendagri, Konsultan P3PD baik NMC ataupun RMC, Dinas PMDT Provinsi Lampung, Para Pelatih, Event Organizer, Penceramah, dan peserta dari 1.256 desa yang terhimpun 11 angkatan dengan jumlah total 146 kelas.
Apa yang telah dilaksanakan empat bulan yang lalu, tentunya tidak begitu saja dilepaskan tanpa adanya monitoring dan evalusi dampak pelatihan bagi yang mengikutinya. Untuk itulah, Behavioral Change Specialist (BCS) dan Monitoring and Evaluation Specialist RMC Provinsi Lampung melakukan kunjungan lapangan untuk pemetaan dampak perubahan Perilaku bagi pemerintahan Kampung dan Lembaga kemasyarakatan Kampung pemerintahan Kampung yang telah mengikuti pelatihan aparatur pemerintahan Kampung dan Lembaga Kemasyarakatan Kampung pada tahun 2023 yang lalu. Tepatnya kunjungan dilaksanakan tanggal 5 sampai dengan 8 Maret 2024.
Sampailah kunjungan kami di Kampung Depok Rejo Kecamatan Tri Murjo Kabupaten Lampung Tengah. Kampung Depokrejo Merupakan suatu Desa di Kabupaten Lampung Tengah Kecamatan Trimurjo yang terdiri dengan 6 dusun. Kampung yang pernah dinobatkan menjadi Kampung KB ini berada diwilayah Dusun 6 RT 21 Dengan Jumlah KK 181 dengan jumlah Penduduk Laki-laki 281 dan Wanita 283 dengan Total 564 jiwa.
Kampung Depok Rejo Kecamatan Tri Murjo Pada tahun 2023 yang menjadi peserta aktif Pelatihan Aparatur Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan tematik Pelatihan Posyandu.
Diskusi dengan Kepala Kampung, Bapak Sukidi dan dua orang Kader Posyandu yang mengikuti pelatihan, mengabarkan aura Positif terkait dampak Pelatihan yang telah diikuti.
Menurut Kepala Kampung, Bapak Sukidi tahun 2024 ini sesuai dengan pengetahuan yang didapatkan saat pelatihan, Kampung Depok Rejo memberikan perhatian khusus untuk Belanja dan Kegiatan Kelembagaan Posyandu dan PKK.
“Tahun 2024 ini dengan Dana Desa sejumlah Rp. 939.806.000,- dialokasikan untuk kegiatan Posyandu dalam rangka penurunan dan pencegahan stunting sekitar 71 juta, dan masih ada tambahan lagi, khusus untuk PKK dianggarkan Rp. 16.080000,-”. Terang Sukidi.
Sementara Nining Suryani, anggota Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) Depok Rejo menyatakan bahwa Belanja dan Kegiatan Kampung untuk PKK dan Posyandu, proses perencanaanya telah dimulai dari musyawarah dusun dan musyawarah kampung.
“Kami bersyukur Pemerintahan Kampung dan BPK setiap tahunnya mengakomodir kegiatan PKK dan Posyandu”. Ujar Perempuan satu-satunya anggota BPK ini.
Kepala Kampung, Bapak Sukidi dan anggota BPK, Ibu Nining Suryani berharap pada tahun 2024 dapat diikutkan Kembali dalam Pelatihan Aparatur Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa melalui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD. (Red)