DARI DESA— Ada kabar keren dari Banten! Pemerintah Provinsi Banten resmi mendirikan Koperasi Merah Putih di 326 desa se-Kabupaten Serang. Acara peluncurannya berlangsung megah di Alun-Alun Serang dan dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Banten, bareng tiga menteri: Menteri Desa PDTT, Menteri Koperasi & UKM, dan Menteri Sosial. Gokil, kan?
Apa sih Koperasi Merah Putih?
Ini adalah program yang ngegas pemberdayaan ekonomi desa lewat koperasi. Jadi, koperasi bakal jadi pusat aktivitas ekonomi warga: mulai dari simpan-pinjam, jual hasil tani, sampai support usaha mikro. Semua dikelola bareng-bareng, gotong royong vibes-nya kuat banget.
“Desa itu kekuatan bangsa. Lewat koperasi, kita bangun ekonomi dari bawah, dari rakyat,” kata Wakil Gubernur Banten, Pandji Tirtayasa.
Serah Terima Akta + Bantuan Sosial
Dalam acara ini, tiap desa diwakili buat nerima akta notaris koperasi secara simbolis. Nggak cuma itu, pemerintah juga ngasih berbagai bentuk bantuan sosial yang super bermanfaat, kayak:
- BPJS Ketenagakerjaan buat ribuan warga desa yang gabung koperasi
- Beasiswa Jaminan Kematian (JKM) buat anak-anak dari keluarga prasejahtera
- Paket modal usaha mikro buat anggota koperasi pemula
Menteri Desa PDTT, Yandri Susanto, bilang ini bukan sekadar proyek, tapi gerakan. Koperasi Merah Putih bakal jadi “jantung ekonomi desa” — tempat solidaritas dan kemandirian tumbuh.
“Koperasi ini bukan cuma soal duit, tapi soal kebersamaan dan daya tahan ekonomi warga,” tegas Yandri.
Warga Desa: “Akhirnya Bisa Punya Warung!”
Respons warga? Antusias parah! Banyak yang baru pertama kali ngerasain sistem koperasi yang rapi dan didukung pemerintah. Salah satunya Bu Nurhayati dari Desa Tambak.
“Sekarang kami bisa simpan uang bareng, belanja bareng, dan belajar usaha. Saya jadi makin yakin buka warung sayur!” katanya dengan semangat.
Koperasi bukan hal kuno — justru makin relevan di era sekarang. Kalau dikelola serius, koperasi bisa jadi senjata pamungkas buat naikin level ekonomi desa. Yang penting: transparansi, keterlibatan warga, dan semangat bareng-bareng.***